Drama Action

Full Script      :

Genk motor dan pengedar sabu-sabu

Scene 1


  • EXT. Belakang rumah – Pagi Hari

Bella sudah terlihat sibuk menimba air untuk mengisi ember-ember bekas cat di belakang rumahnya.
Beberapa menit kemudian ia mandi.

Usai mandi, ia hanya mengenakan kaos putih, dan celana pendek yang terbuat dari bahan jeans.

Scene 2

  • INT. Ruang Tamu – Pagi Hari

Sambil menunggu air yang ia masak untuk membuat kopi mendidih, beberapa kali ia melatih otot lengannya dengan mengangkat ember yang berisi air. Dilanjutkan dengan push up dan sit up tepat di depan pintu yang sedang separuh terbuka.

Dari balik kemulan selimut, Mey meregangkan kedua tangannya.

Bella mengintip sejenak, kemudian melanjutkan oalh raganya.

Scene 3

  • INT. Kamar Tidur – Pagi Hari

Mey perlahan bangkit dari kasur. Ia masih mengenakan pakaian yang mengundang syahwat para lelaki hidung belang. Bella menyapa Mey yang setengah sadar. Mey menghampiri meja, Diambilnya sebatang rokok dan menyalahkannya

1.Bella: ”Dah bangun, Mey?”

(Mey menguap lalu tersenyum.)

2.Mey:
“hmmmm, masih ngantuk sih gue.”

(Bella hanya tersenyum membalas senyum Mey)

Scene 4

  • INT. Ruang Tamu – Pagi Hari

2.Mey: "Gile… Lo tiap hari bangun pagi udah beresin rumah aja!"

( Mey terheran melihat semuanya yang sudah tertata rapi)

3.Bella: "Yahh.. mungkin emang Bella cuman bisa lakuin ini doang. Pengangguran kaya Bella mah bingung mo ngelakuin apa lagi.”

4.Mey: "Gak usah sok-sokan kuatin hati lo, deh dek. Semua orang pasti kagum sama lo, rajin kalo ngelakuin apa aja. Otak lo juga oke. Cuman kantong lo doank yang gak oke. Makanya setiap ngelamar kerja ditolak terus."

(Bella tak menjawab. Ia tak henti melihat otot lengannya.)

Mey menyulutkan rokoknya yang telah ia ambil di atas meja. Menyembulkan kepulan asap ke arah Bella, Lalu melanjutkan pembicaraan.

5.Mey: "Mending lo nyari duit dulu."

(Bella tiba tiba berhenti melakukan aktifitasnya. Ia menatap tajam mata Mey.)

6.Mey: "Yaelah. Santai aja kali dek. Bukan mecun kayak gue juga kale. Maksud gue lo nyari gawean yang halal. Buat tabungan lo. Buat kuliah lo. Biar bisa kerja di kantoran."

(Bella lega. Tampak dari hembusan nafas yang kencang melalui mulutnya.)

7.Mey: "Otak lo top banget, dek. Sayang aja kalo ujung ujungnya jadi orang miskin lagi yang gak dianggep."

Kemudian Mey mengepulkan asap rokoknya di depan wajah Bella, mengambil handuk yang tergantung rapih di jemuran di belakang rumahnya dan berlenggang menuju kamar mandi.
8.Mey: "Bell, Salon Cantika di pojok sana kayaknya lagi ada lowongan deh, di Distro Oghie ada lowongan tuh. Coba aja ajuin lamaran lo!"
(Bella kemudian meletakan ember-ember bekas cat berisi air sebagai beban fitnesnya tersebut.)

Scene 5

  • EXT. Jalan Raya – Pagi Hari

                  Dalam perjalanan Bella ke Distro Oghie membawa amplop coklat yang berisi surat lamaran, Cuaca pagi dan kicauan berung mengiringi langkah Bella. Serta debu usang yang membuat penampilan Bella rusak serta tiupan-tiupan angin dari kendaraan yang sedang lalu lalang di jalan.

Scene 6

  • INT. Distro Oghie – Siang Hari

Tampak Bella mendekati seorang pria tinggi, berbahasa tubuh gemulai, putih, bersih, dengan ukiran alis yang rapih dan cantik. Pria tersebut bernama Oghie. Pria tersebut merupakan Pemilik sekaligus designer di Distro tersebut. Dengan lentik jemarinya ia tampak sibuk merapikan pakaian yang dipakaikan di sebuah manekin yang dipajang di tokonya.

Belum juga menyampaikan niat kedatangannya, ekspresi muka Bella langsung berubah.

9.Oghie: "Maaf ya mbak. Gue nyari karyawati yang cantik. Jadi lamaran Lo, gue tolak. Okey? Geh dahh pergii!"

Scene 7

  • EXT. Depan Pintu Distro Oghie – Siang Hari

Ketika Bella keluar dari Butik langkahnya terhenti sejenak, ia bertemu seorang pria. Pria tersebut adalah kakak kelasnya di SMA. Pria itu bernama Angga.

Perasaan Bella yang sedang kesal itu ia lampiaskan ke Angga. Sejenak ia menatap tajam seluruh bagian tubuh Angga dari ujung kaki hingga ke ujung kepala, kemudian sekilas ia alihkan pandangannya ke papan nama Distro, lalu kembali menatap tajam mata Angga.

10.Bella: "Gimana gue mau nerima lo, Nga? Ampe sekarang aja gaya lo masih gemulai gini.. issh dahh maless gue liad Lo kae gini"
Angga terkejut. Ia kaget atas sambutan Bella yang tidak mengenakan setelah lama tidak bertemu.
Scene 8

  • EXT. Depan Salon Cantika – Siang Hari

Bella  melanjutkan langkahnya. Bella masih menggunakan kemeja putih polos. Dan celana panjang hitam berbahan jeans.

Angga melihat kepergian Bella dengan penuh rasa penasaran. Sekilas ia melihat pintu Distro, kemudian kembali melihat Bella melangkah cepat dengan ciri khas badannya yang tegap.

Scene 9

  • INT. Salon Cantika – Siang Hari

Bella kemudian melangkah masuk. Ia masih menggunakan kemeja putih polos. Dan celana panjang hitam berbahan jeans. Tampak ia pun masih menjinjing sebuah amplop berwarna cokelat.

Tak lama kemudian datanglah pemilik Salon. Pemilik Salon tersebut adalah seorang wanita cantik berkulit putih. Wanita berambut panjang berwarna pirang tersebut berjalan anggun menggendong kucing peliharaannya.

Belum juga menyerahkan surat lamarannya, pemilik Café tersebut langsung memulai pembicaraan.

11.Pemilik Salon: "Mau ngelamar kerja, mbak?"

(Bella menjawabnya dengan tersenyum simpul.)

12.Pemilik Salon: "Aduhh, nyadarr dong mbak ! Dirumah ada kaca, gak?"

(Bella terdiam.)

13.Pemilik Café:
"Ini tuh Salon Cantika, ato Salon Kecantikan buat orang-orang yang cantik. Nyadar donk! Lo itu dekil, bau. Kalo lo kerja di sini, gue bisa kehilangan pelanggan. Karena nafsu mereka buat nyalon ilang gara-gara liad Lo.."






Scene 10

  • EXT. Jembatan Layang – Siang Hari

Terik matahari mengiringi perjalanan Bella pulang ke rumah. Dengan perasaan kesal Bella melangkahkan kakinya. Asap-asap kendaraan yang membuat pernafasan Bella sedikit terganggu. Bella mencoba tegar dan menerima semua kenyataan pahit tersebut.

Scene 11

  • INT. Kamar Tidur – Sore Hari

Bella berteriak sekeras-kerasnya kemudian melemparkan gelas yang ia genggam ke arah lemari di kamarnya ketika ia mengingat penolakan-penolakan lamaran kerjanya. Ia masih mengenakan kemeja putih itu yang kini tampak compang-camping dengan kancing yang hampir terbuka semua, sehingga terlihat jelas tubuh seksinya dibalik kaos singlet berwarna hitam itu.

Scene 12

  • INT. Ruang Tamu – Malam Hari

Mey pulang bersama teman lelakinya, yang merupakan langgangan Mey setiap malam hari. Lelaki hidung belang itu bernama Regga.

14.Bella:
“Baru pulang Mey?”

(melirik Mey yang sedang menggandeng lelaki itu)

15.Mey:
“Iya, Bell. Gue masuk kekamar dulu ya. Hhah biasa nhe”

(sambil bergegas masuk kedalam kamar)

Scene 13

  • EXT. Depan Rumah – Malam

Seperti biasa. Bella selalu duduk di luar rumah setiap kali Mey sedang melayani tamu. Bella duduk sambil memeluk kedua lututnya. Dengan pandangan kosong ia mengernyitkan keningnya.

Scene 14

  • INT. Ruang Tamu – Malam Hari

Beberapa saat kemudian, Mey dan Regga keluar dari dalam kamar dengan kemeja belum terkancing rapih.

Regga berhenti sejenak di depan pintu ketika melihat Bella yang tampak bersedih dan kecewa. Sambil menaikan resleting celananya pria tersebut bertanya kepada Mey.

16.Regga: "Adik lo kenapa tuh, murung aje?"

17.Mey: "Lagi stress. Lulus SMA, nganggur dirumah aja. Ngajuin lamaran kerja malah di hina."

(Regga kemudian menatap iba ke arah Bella.)
18.Mey: "Besok gue suruh dia ke agen TKW aja."
Regga kemudian tersenyum dan tampak merencanakan sesuatu dari balik senyum dan lirikan matanya yang licik.

Scene 15

  • EXT. Jembatan Layang – Pagi Hari

Keesokan harinya tampak Regga menyamar dengan penampilan lain sehingga Bella tak mengenalnya. Regga menggunakan pakaian rapi dan sopan. Ia mengikuti Bella dari belakang menggunakan Mobilnya yang berwarna hitam.
Ia menurunkan kaca kiri mobil, kemudian kaca kanan mobilnya, lalu menyapa Bella dari dalam mobil.

19.Regga: "Selamat Pagi."

(Bella kemudian menatap dan memperhatikan pria tersebut.)
20.Bella: "Iya, selamat pagi."

21.Regga: "Maaf mengganggu. Saya mau nanya. Restoran terdekat di daerah sini, di mana ya? Saya mau sejenak istirahat sambil makan siang."

22.Bella: "Masih Jauh, Mas."

23.Regga: "Adik mau kemana? Biar saya antar saja. Sekalian nyari Restoran dan menunjukan jalan."

(Bella pun termakan bujukan lelaki tersebut.)

Scene 16

  • INT. Dalam Mobil – Siang
Di dalam mobil dengan kecepatan yang sengaja diperlambat, Regga mulai mempengaruhi Bella.

24.Regga: "Mau kemana, dik? Oia, sapa nama kamu?"
25.Bella: "Mau ke agen TKW, mas. Kaca mobilnya ditutup saja mas. Saya percaya kok Anda orang baik-baik."
(Regga lalu menaikan kaca jendela mobilnya.)
26.Regga: "Oh. Dari pada kerja di luar negri, alangkah baiknya kerja di dalam negri saja."

27.Bella: "Sudah saya coba, Mas. Tapi belum rejeki.  ngelamar sana lamar sini, ujungnya malah dapet hinaan."
28.Regga: "Astaghfirullah. Siapa yang menghina kamu, dik?"
29.Bella: "Pemilik Distro dan Salon Cantika di dekat situ. Itu mas restorannya didepan"

(Regga memberentikan mobil hitamnya.)



Scene 17

  • INT. Depan Restoran – Siang Hari

Regga melanjutkan pembicaraannya. Di depan restoran dengan logat melayu yang kental, Regga mengajak untuk menemaninya makan di restoran tersebut.
30.Regga: "Dik, mau makan siang menemani saya makan? Sudah siang juga, sebaiknya kamu ikut makan bersama saya."

31.Bella: "Tidak usah mas."

32.Regga: "lah, kenapa emang? Ngk baik nolak rezeki loh."

33.Bella: "udah siang juga, nti malah saya kesorean datang ke agen TKW"
34.Regga: "cuman makan siang juga koq, kga bakal lama"
35.Bella: "Wah… saya jadi ngk enak nhe mas."

(tersipu malu sambil menunduk)
36.Regga: "ngk usah merasa ngk enak gtu, saya tulus koq ngajaknya. Geh pula anggap aja sbagai ucapan terima kasih."
37.Bella: "hehheh , cuman nunjukin jalan mah gampang koq mas.?"

(sedikit tertawa malu, Bella menerima tawarannya lelaki itu.)
38.Regga: ”Mari kita masuk, sepertinya perut saya udah mulai keroncongan"
39.Bella: "Baiklah.”

(sambil berjalan masuk ke dalam restoran tersebut)

Regga merasa lega, karena Bella yang mudah sekali di hasut dan di ajak untuk makan siang. Ini merupakan langkah awal untuk memanfaatkan Bella. Tanpa ada halangan Regga menemui seseorang disana dan memberikan sesuatu dan Reggapun menerima uang dari seseorang tersebut. Dan disanilah Bella dihasut untuk bekerja sama dengannya agar menghasilkan uang dengan cepat dan mudah seperti yang ia lakukan.

Scene 18

  • EXT. Depan Jalan – Sore Hari

(Bella terdiam. Memandang lelaki tersebut)

41.Bella: "Wajah kamu sepertinya tidak asing. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"
(Regga terkejut karena Bella berusaha mengenalinya.)
42.Regga: "Mungkin dalam mimpi kamu. Hhehe Karena saya lelaki idaman semua wanita di dunia ini. Jadi kamu merasa kenal deh."

(Bella tersipu malu)

Mereka mulai dekat dan Bella menyukai lelaki itu. Akhirnya Bella kemakan hasutan Regga dan mengikuti jejak lelaki tersebut agar ia bisa meneruskan kuliahnya serta membahagiakan kakak tirinya. Bella ingin Mey berhenti dari pekerjaan kotor itu.

Scene 19

  • EXT. Depan Salon Kecantikan – Pagi Hari

Bella yang keluar dari Salon Kecantikan, merombak penampilannya. Ia mengenakan dress anggun berwarna putih polos, sun glass, dan melangkah memasuki mobil sambil sesekali mengibaskan kipas ditangan kanannya.

Scene 20

  • INT. Dalam Mobil – Pagi Hari
(Di dalam mobil, Bella berulang kali diajarkan rencana peledakan itu oleh Regga.)

43.Regga: "Sekarang kamu gunakan gelang jimat ini. Jangan pernah dilepas. Karena ini gelang keberuntungan kita."

Scene 21

  • INT. Café Hi-Class – Siang

Bella duduk manis dengan hidangan mewah berada di atas meja di hadapannya. Sepuluh menit ia habiskan untuk mencicipi makanan ringan dan minuman ringan, kemudian ia melangkah Anggun menemui seseorang yang sudah menunggunya sejak tadi. Setelah Bella meletakan sabu-sabu yang terbungkus rapi di letakan di tempat tersembunyi, Bella melangkah lebih cepat dan sedikit tergesah-gesah menuju mobil.
Setelah mobil mereka melaju dan hilang diujung jalan, tanpa sepengetahuan mereka polisi mulai berdatangan dan menghampiri oarng tersebut yang menerima bungkusan itu.

Scene 22

  • INT. Kantor Polisi – Sore Hari

Kepolisian setempat telah mengantongi rekaman CCTV café hi-Class. Namun wajah pelaku belum disebar luaskan di media. Salah satu anggota pasukan khususnya mengenal wajah Bella. Karena Bella bukan orang yang asing baginya. Ia adalah Angga.

Wartawan pencari berita terus-menerus meminta keterangan pihak kepolisian atas kasus sabu-sabu tersebut. Sementara kepolisian belum memberi keterangan yang jelas, dengan tujuan agar investigasi kepolisian berjalan dengan lancar.

Scene 23

  • INT. Ruang Tamu – Pagi Hari

Bella melakukan aktifitasnya seperti biasa. Sarapan yang tersedia di meja makan disantap Bella sambil melihat media cetak setempat menghebohkan tentang pengedaran sabu-sabu tersebut. Bella sebenarnya tidak mengetahui isi dari bungkusan yang diberikan Regga kepadanya.

(Tampak Bella bingung dengan berita tersebut.)

Handphone baru Bella berdering. Ia sedikit bingung cara menjawab panggilan masuk tersebut. Dan ternyata Regga, Bella menjawabnya dengan senang hati.

44.Regga:
“Bell , uangnya udah saya transfer.”
45.Bella: "Sip . sudah masuk ke rekening saya. Terimakasih ya mas."

(telfon terputus)
Scene 24

  • INT. Kamar Tidur – Pagi Hari
Bella kini dilengkapi dengan handphone mahal serta penampilan yang beda yang serba mahal. Bella kini puas dengan hasil kerjanya yang membuat Bella hidup bercukupan.
Terlintas dalam ingatannya, penolakan dari distro Oghie.

Scene 25

  • INT. Distro Madam Oghie – Siang Hari

Bella menghampiri Distro Oghie . Ia melenggang masuk dengan anggun. Sesampainya di dalam, ia langsung di sapa oleh pemilik distro tersebut.

46.Madam Oghie: "Hai Cantik. Apa kabar."

47.Bella: "Kabar gue sih baek. Maaf ya disini gue bukan buat ngobrol sama luh, tapi gue mo ketemu sama seseorang"

(bergegas pergi menemui seseorang diluar sana.)

Oghie yang mengintip dari jendela berusaha memperhatikan meraka. Seketika wajah pemilik distro panik apalagi ketika Bella menoleh dan langsung menghampiri Oghie yang sedang menelfon polisi.

48.Bella: "Kabar loe Buruk Banget."
(Seketika ekspresi wajah Oghie berubah.)
49.Bella: "Inget siapa gue? Tadi Lo denger semua percakapan gue sama orang itu kan? Kae nya Lo harus mati dehh, biar Lo ngk suka nguping nd comel lagi, oke?"

Bella mengacungkan senjata api dikening pemilik butik tersebut. Baru saja dikokang senjatanya, pemilik Distro tersebut langsung pingsan. Bella menendang kepala pemilik Distro tersebut.
50.Bella: "Tidurlah selamanya!"


Scene 26

  • EXT. Depan Distro – Siang Hari

Ketika hendak menarik pelatuknya, tiba-tiba ada sesorang yang mendorong tubuh Bella dari belakang. Sehingga pistol yang ia pegang terhempas ke lantai.

Bella panik karena senjatanya terlepas. Ia langsung menghajar orang yang berada dibelakangnya menggunakan siku tangan kanannya, kepalan tangan kanan, dan diadu kepalanya ke belakang.

Scene 27

  • INT. Dalam Distro Oghie – Siang Hari

Orang itu panik memegang hidungnya yang seketika mengeluarkan darah akibat benturan dari kepala Bella. Bella kemudian menendang kepala pria tersebut menggunakan kaki kiri. Sehingga tampak wajah pria tersebut yang berlumuran darah.

51.Bella: "Angga?"

(Bella panik dan menyesal.)
52.Angga: "Bell, Bella?
(Angga panik.)

Scene 28

  • INT. Ruangan Distro Oghie – Sore Hari

Matahari yang mulai tertutup awan. Bella dan Angga berbincang-bincang sambil menutupi hidung yang masing-masing mengeluarkan darah.
53.Angga: ”Sejak kapan lo bergabung dengan kelompok Unknown?”

(menatap Bella)

54.Bella: "Unknown? Maksud lo? Gue gak ngerti?"
(Angga membersihkan darah yang mengalir dari hidungnya menggunakan sapu tangannya berwarna putih.) 55.Angga: "Serius? Masa gak ngerti? Gelang yang lo pake itu biasanya hanya digunakan oleh para pengedar sabu-sabu dan semua anggota kelompok itu tuh genk motor bernama Unknown"

56.Bella: "Maksud lo genk motor yang sekaligus pengedar itu?"

(Bella panik.)

57.Angga: "Orang yang lagi dekat sama lo ada yang ganteng dengan postur tubuh tegap dan tinggi, gak?"
58.Bella: "Iya. Namanya Orion. Dia sama persis dengan ciri fisik yang Lo ceritain ke gue tadi."
59.Angga: "Orion?"
60.Bella: "Iya lelaki itu berpenampilan rapi dan keliatan dia tuh anak baik-baik."
Angga kemudian mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah folder dan menunjukannya kepada Bella.
61.Angga: "Kenal orang-orang ini, gak?"
(Bella membuka satu persatu file dalam folder tersebut.)
62.Bella: "Anjrit. Orion? Sial tuh orang boongin gue. Ternyata dia itu si Regga. Pelanggan kakak gue. Ini kan daftar pencarian orang? Mereka buronan, folder ini kenapa bisa ada sama lo?"
63.Angga: "Gue, Gue anggota kepolisian."
(Bella terkejut dan mulutnya terbuka lebar.)

64.Angga: "Bahkan foto lo ada di dalam folder itu. Marbella Triana, tersangka pengedar sabu-sabu di Café Hi-Class 10 Oktober 2010."


Scene 29

  • INT. Depan Distro Oghie – Sore Hari
Bella bergegas keluar, kemudian ia terjatuh bersama folder yang dipegangnya. Iya kemudian mencengkeram kepalanya sendiri dan berteriak.
Tak lama kemudian, handphone Bella berdering. Sebuah panggilan masuk dari Regga.
65.Bella: "Anjing lo. Penipu. Pengedar sabu-sabu. Buronana. Aaargh."
66.Regga: "Hey. Hey. Sabar dulu kamu! Jangan dengarkan yang lain. Lanjutkan misi kita. Jalan yang kita tempuh ini jalan yang benar."
67.Bella: "Sial luh masih aja begoin gue. Jangan begoin gue deh luh. Mana ada orang baik-baik berzinah tiap malem?"
68.Regga: "Hahaha. jadi kamu sudah tau? Kamuh tuh udah terjerumus jadi cepat lakukan perintah saya. Atau,"
69.Bella: "Atau apa? Gue nggak takut sama lo, anjing luh!"
(Tiba-tiba terdengar jeritan Mey dari kejauhan.)
70.Bella: "Mey…?"

(Bella panik. Matanya berkaca-kaca.)
71.Mey: "Bella… Gak usah mikirin nyawa gue, Bell. Selamatkan saja nyawa lo dan cepet lari biar polisi ngk nangkep Lo!."

(Bella panik mendengar kakak tirinya disekap oleh Regga)
(Telpon terputus. Dan melupkan amarahnya dengan menendang kursi didepannya.)

72. Angga:
Kenapa Bell? Kakak Lo kenapa? Regga dimana, Bell?

(Angga penasaran dan ingin mengetahui keberadaan Regga)
Scene 30

  • EXT. Jalan Raya – Malam Hari

Bella dengan rasa cemas dan panik memutuskan untuk menyelamatkan Mey yang sedang ditahan oleh Regga. Dengan menarik tangan Angga, mereka bergegas pergi meninggalkan Distro tersebut menggunakan sepeda motor milik Angga.

73.Bella: "Nga, ikut gue."

74.Angga: "Mau kemana, Bell?"
75.Bella: "Markas Unknown."
(Bella mengendarai sepeda motor milik Angga dengan kecepatan tinggi.)

Ditengah perjalanan sepeda motor mereka berusaha dihadang oleh anak buah Regga lainnya. Bella mengeluarkan dua senjata di tangan kiri dan tangan kanan lalu menembakannya pada pengendara motor tersebut sambil tetap berusaha mengendalikan sepeda motor yang ia kemudikan. Setelah genk motor itu tumbang, Bella berhenti sejenak dan memutar balik motornya.

76.Bella: "Anjrit. Pasti mereka anak buah pengedar itu. Tau dari mana mereka gue mau ke markas?"

77.Angga: "Dari GPS. Buka gelang lo. Buang ke dua pengendara tadi."

Bella lalu menarik paksa gelangnya lalu melemparkan ke arah 2 teroris yang telah tewas tersebut. Ia memutar kembali sepeda motornya dan melanjutkan perjalanan.

Scene 31

  • INT. Dalam Markas – Malam Hari

Markas mereka merupakan sebuah gedung tua. Di dalam markas tersebut berisi sebuah meja yang di atasnya terdapat beberapa botol minuman keras dan sebuah laptop. Terlihat tumpukan peti kayu dibawah jendela. Tampak seperti tempat penyimpanan sabu-sabu yang akan dikirimnya.
78.Mey: "Lepasin gue… Bella bakal habisin kalian." 79.Regga: "Hahaha… Bella sudah tewas bersama 2 orang kiriman gue. Liat lah di GPS. Tiga titik itu terletak berdekatan. Tak ada pergerakan. Tak ada tanda-tanda kehidupan. Hahaha."
(Tiba-tiba Bella mendobrak pintu depan dan menyuruh Angga mengitari bangunan tersebut.)

Dua orang anak buah Regga menodongkan senjatanya ke arah Bella. Seorang wanita bercadar kabur lewat pintu belakang. Tangan Mey diikat dibelakang sandaran kursi tempat duduknya. Regga menodongkan pistolnya ke arah Mey.

Scene 32

  • EXT. Luar Markas – Malam Hari

Bella dan Angga membagi tugas untuk melawan antek-antek Regga. Angga mengejar anak buah Regga yang akan menghapus data-data yang terdapat difilenya.
80.Angga: "Jangan bergerak! Jangan coba coba Lo apus-apusin semua data dalam laptop itu."

(Angga lalu menyuruh wanita bercadar itu menyerahkan diri dan mengaku kalah.)

81.Regga: "Jangan bergerak. Jatuhkan senjatamu, atau kupecahkan kepala pelacur ini!"

Scene 33

  • INT. Dalam Markas – Malam Hari

Bella mengangkan kedua tangannya seakan menyerah kemudian melebarkan tangannya kearah kiri dan kanan seakan hendak menjatuhkan senjatanya. Ternyata ia malah mengarahkan ke arah dua orang anak buah Regga itu. Lalu ia menarik pelatuknya. Sehingga kedua orang itu tewas.
Regga panik dan berteriak sambil menodongkan senjatanya lebih dekat ke kepala Mey.

82.Regga: "Hentikan! Lo jangan macem-macem atau kakak Lo ini gue bunuh"

(Angga dari belakang merampas pistol dari tangan Regga.)
Ketika Bella hendak menembak gembong teroris itu, ternyata peluru dalam kedua senjata itu telah habis.
(Angga dan Bella panik dan saling bertatapan.)
Angga kemudian mengarahkan senjata yang ia rampas. Namun ketika pelatuknya ia tarik, sasarannya meleset karena tangannya ditendang oleh wanita bercadar tadi yang kini melepaskan kerudungnya. Ternyata kerudung yang digunakan hanya merupakan sebuah kedok.
Terjadilah perkelahian tanpa senjata antara Angga dan wanita itu. Wanita itu kalah.

Sedangkan di tempat terpisah, Bella sedang berkelahi dengan Regga.

Mey mengakhiri perkelahian antara Bella dan Regga dengan menendang kemaluan Regga dari belakang, lalu kepala Regga dipatahkan oleh Bella dengan tendangannya. Akhirnya Bella berhasil mengalahkan Regga dengan bantuan Mey, polisipun mulai berdatangan dan menangkap Regga, seorang ketua genk motor sekaligus pengedar sabu-sabu yang menjadi buronan selam setaun ini.

Scene 34

  • EXT. Teras Rumah Baru – Pagi Hari

            Mey dan Bella hidup tenang. Dan Mey berhenti dari pekerjaannya sebagai pekerja seks komersial demi kebahagiaan adik tirinya, Bella. Mereka pindah dari permukiman kumuh dan penuh maksiat itu dan mereka hidup bahagia, walaupun tinggal di rumah yang kecil dan sederhanan. Tapi kebersamaan mereka yang membuat mereka bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar