siang berganti sore yang mengabdi
aku tak paham belum bisa hapus kau dari memori
apa dengan diam sejenak bisa melupakanmu manis ?
atau mengabaikan kau dengan tangis ?
sungguh itu bukan caraku membenam sedih
bukan juga gayaku siasati haru dikepala yang mendidih
ku alunkan lagu lagu maskulin sementara sirnakan luka dibatin
ajakan teman menari lupakan kau ditiap hari
ku sogok kawan mabuk arak tenggelamkan watak ini
sampai jalan tertatih-tatih hingga lupa akan perih yang kau hadiahi
ku telan ku teguk sampai menunduk manggut
mereka bilang A sampai Z pun aku cuma bisa ikut
sore tak lagi mengabdi giliran malam mencoba memberi arti
seandainya ku bisa cintai kau dua atau tiga kali lagi
dalam sehari akan kusuapi malam ribuan arti
0 komentar:
Posting Komentar