Diposting oleh
Lha_MaNiiezZz
komentar (0)
Nama : SITI KHOLILAH
Kelas : 5KA39
Npm : 19112403
Kelas : 5KA39
Npm : 19112403
Tugas Portofolio ke 4
A. Pertentangan
Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan sosial dan
integrasi masyarakat sering terjadi dikalangan masyarakat. Menurut saya
ini
terjadi karena setiap manusia mempunyai keperibadian yang berbeda,
manusia
kembar sekalipun tidak memiliki kemampuan dan sifat yang sama. berikut
dibawah
ini merupakan penjelasan lebih terperinci mengenai tema pertentangan
sosial dan
integrasi masyarakat.
Pertentangan
Sosial adalah suatu kegiatan yang menentang ilmu - ilmu sosial yang
biasanya terjadi karena kesalah pahaman. contoh pertentangan sosial
adalah
tauran, kerusuhan, perang antar suku dan banyak lagi. contoh yang paling
sering
kita lihat adalah tauran, tauran yang sering terjadi biasanya di dasari
oleh
keinginan berkuasa atas suatu tempat atau suatu barang bahkan orang.
Ø Perbedaan
Kepentingan Prasangka Diskriminasi dan Ethnosentrisme
Kepentingan
merupakan dasar timbulnya tingkah
laku individu. Tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam
memenuhi
kepentingannya. Ada 2 jenis kepentingan dalam diri individu yaitu
kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan sosial/psikologis.
Prasangka
dan diskriminasi dua hal yang ada
relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan,
perkembangan, dan bahkan integrasi masyarakat. Kerugian prasangka
melalui
hubungan pribadi dan akan menjalar bahkan melembaga (turun-temurun).
Jadi
prasangka dasarnya pribadi dan dimiliki bersama. Perbedaan terpokok
antara
prasangka dan diskriminatif adalah prasangka menunjukkan pada aspek
sikap,
sedangkan diskriminatif pada tindakan. Sikap adalah kecenderungan untuk
berespons baik secara positif atau negatif terhadap orang, obyek atau
situasi.
Ethnosentrisme yaitu
sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan
mempergunakan
ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Sikap ini dianggap bahwa kebudayaan
dirinya
lebih unggul dari kebudayaan lainnya. Stereotype yaitu gambaran dan
ajakan
ejek. Stereotype diartikan sebagai tanggapan mengenai sifat-sifat dan
waktu
pribadi orang atau golongan lain yang bercorak negatif sebagai akibat
tidak
lengkapnya informasi dan sifatnya yang subyektif.
Ø Contoh
Kasus Pertentangan sosial Dalam Masyarakat
Ada
fakta sejarah yg sangat menarik bahwa gerakan
kerusuhan yg dimotori oleh umat Kristen di mulai pada awal Nopember 1998
di
Ketapang Jakarta Pusat dan pertengahan Nopember 1998 di Kupang Nusa
Tenggara
Timur kemudian disusul dgn peristiwa penyerengan umat Kristen terhadap
umat
Islam di Wailete Ambon pada tanggal 13 Desember 1998. Dan 2500 massa
Kristen di
bawah pimpinan Herman Parino dgn bersenjata tajam dan panah meneror umat
Islam
di Kota Poso Sulawesi Tengah pada tanggal 28 Desember 1998. Apakah
peristiwa
ini realisasi dari pidato Jendral Leonardo Benny Murdani di Singapura
dan
ceramah Mayjend. Theo Syafei di Kupang Nusa Tenggara Timur? Tetapi yg
jelas
Presiden B.J. Habibie yg menurut L.B. Murdani lbh berbahaya dari
gabungan
Khomaeni Saddam Husein dan Khadafi baru berkuasa 6 bulan saja sehingga
perlu
digoyang dan kalau perlu dijatuhkan.
Apabila
fakta-fakta ini dikembangkan dgn lepasnya
Timor-Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia Gerakan Papua
Merdeka dan
Gerakan Aceh Merdeka serta tulisan Huntington 1992 setelah Uni Sovyet yg
menyatakan bahwa musuh yg paling berbahaya bagi Barat sekarang adl
adalah umat
Islam; dan tulisan Jhon Naisbit dalam bukunya Megatrend yg menyatakan bahwa Indonesia akan
terpecah belah menjadi 28 negara kecil-kecil; maka dapat disimpulkan
bahwa
peristiwa kerusuhan-kerusuhan tersebut adl suatu rekayasa Barat-Kristen
utk
menghancurkan umat Islam Indonesia penduduk mayoritas mutlak negeri ini.
Kehancuran umat Islam Indonesia berarti kehancuran bangsa Indonesia dan
kehancuran bangsa Indonesia berarti kehancuran/kemusnahan Negara
Kesatuan
Republik Indonesia .
Oleh krn
itu penyelesaian kerusuhan/konflik
Indonesia khususnya Poso tidak sesederhana sebagaimana yg ditempuh oleh
Pemerintah RI selama ini sehingga tiga tahun konflik itu berlangsung
tidak
menunjukkan tanda-tanda selesai malah memendam “bara api dalam sekam”.
Hal ini
bukan saja ada strategi global di mana kekuatan asing turut bermain
tetapi ada
juga ikatan agama yg sangat emosional turut berperan. Sebab agama
menurut Prof.
Tilich “Problem of
ultimate
Concern” sehingga tiap
orang
pasti terlibat di mana obyektifitas dan kejujuran sulit dapat
diharapkan.
Karenanya penyelesaian konflik Poso dgn dialog dan rekonsiliasi bukan
saja
tidak menyelesaikan konflik tersebut sebagaimana pernah ditempuh tetapi
malah
memberi peluang kepada masing-masing pihak yg berseteru utk konsolidasi
kemudian meledak kembali konflik tersebut dalam skala yg lbh luas dan
sadis.
Konflik
yg dilandasi kepentingan agama ditambah
racun dari luar apabila diselesaikan melalui rekonsiliasi seperti kata
pribahasa bagaikan membiarkan “bara dalam sekam” yg secara diam-diam
tetapi
pasti membakar sekam tersebut habis musnah menjadi abu. Pada tanggal 28 Desember 1998
Herman
Parino membawa jemaahnya sebanyak 1.000 orang utk memasuki Kota Poso
tetapi
dicegah oleh Polisi Brimob akibatnya mereka berpencar di luar Kota Poso
sebagian dari jemaat gereja meyerang Ummat Islam di desa Buyung Katedo
Kecamatan Lage Poso Kabupaten Poso. Penyerangan ini membunuh warga
Muslim dan
membakar rumah-rumah orang-orang Islam. Jemaat gereja yg masih
berkeliaran di
luar Kota Poso merasa belum puas terhadap penyerangan desa Buyung Katedo
pada
tanggal 27 Mei 2000 maka mereka menyerang kembali umat Islam di desa
tersebut
pada tanggal 3 Juli 2000 dgn jalan membunuh dgn sadis anak-anak
wanita-wanita
dan orang-orang tua sebanyak 14 orang. Kemudian membakar masjid dan
rumah-rumah
yg masih tersisa. Dalam
peningkatan konsolidasi umat Kristen Gereja Kristen Sulawesi Tengah
membentuk
Crisis Centre GKST dipimpin oleh Pendeta Renaldy Damanik.
Tidak
lama setelah Crisis Centre berdiri maka
umat Kristen menyerang Pondok Pesantren Walisongo di desa Sintuwu Lemba
Poso
dgn membantai umat Islam dan membakar pondok Pesantren tersebut. Pada tanggal 6 Agustus 2001 171
orang
delegasi Pendeta Kristen yg tergabung dalam Gereja Kristen Sulawesi
Tengah
mendatangi Pemerintah Daerah Kabupatan Poso utk menuntut supaya
Kabupaten Poso
dibagi dua 50 % utk umat Kristen dan 50 % utk ummat Islam. Sesuai dgn
janji umat Kristen bahwa ummat Islam boleh kembali de daerah-daerah yg
dikuasai
umat Kristen seperti kecamatan Tentena Poso dgn aman dan selamat; maka
Drs.
Hanafi Manganti pulang ke daerah Tentena ternyata ia dibunuh dgn sadis;
dan
bersamanya terbunuh pula seorang wanita muslimah. Peristiwa ini terjadi
pada
tanggal 6 Agustus 2001.
Pada
tanggal 20 Agustus 2001 umat Islam yg sedang
memetik cengkeh di kebunnya di desa Lemoro Kecamatan Tojo Kabupaten Poso
diserang oleh 50-60 orang umat Kristen yg berpakaian hitam-hitam
membunuh dua
orang Muslim dan mengobrak-abrik rumah-rumah orang Islam. Pengungsi
Laporan US
Comitte of Refugees tentang Indonesia yg diterbitkan Januari 2001
menyebutkan
dalam kerusuhan/konflik Poso yg terjadi selama tiga tahun belakangan ini
pihak
Muslim telah menderita secara tidak seimbang. Dalam laporan itu
disebutkan
jumlah pengungsi akibat konflik Poso kini sebanyak hampir 80.000 orang
dan
diperkirakan 60.000 orang adl Muslim. Para pengungsi ini hidup menderita
tanpa kejelasan masa depan mereka; dan mereka kehilangan hak-haknya
berupa
tanah kebun coklat cengkih kopra rumah harta benda bahkan nyawa
sanak-saudaranya. Bantuan makanan obat-obatan sangat terbatas sehingga
penyakit
senantiasa menghantui mereka. Bantuan hukum umtuk meminta keadilan
praktis tidak
ada. Bahkan nyawa mereka terancam tiap saat karena diserang pasukan
kelelawar
Merah .
Definisi Integrasi
Sosial dan Integrasi
Nasional
Integrasi
sosial
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang artinya kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkanpola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompoketnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
• Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
• Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang artinya kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkanpola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompoketnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
• Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
• Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Integrasi
Nasional
Kekhawatiran tentang perpecahan (disintegrasi) nasional agaknya berangkat dari kondisi di tanah air dewasa ini yang dapat digambarkan sebagai penuh konflik danpertikaian. Gelombang reformasi telah menimbulkan berbagai kecederungan dan realitas baru, seperti dihujat dan dibongkarnya format politik Orde Baru, munculnyaaliansi ideologi dan politik yang ditandai dengan menjamurnya partai politik baru, lahirnya tuntutan daerah di luar Jawa agar mendapatkan otonomi yang lebih luas atau merdeka sendiri, serta terjadinya konflik dan benturan antara etnik dengan segala permasalahannya. Saat negeri ini belum bisa mengatasi krisis nasional yang masih berlangsung, terutama krisis ekonomi, fenomena politik dewasa ini telah benar-benar meningkatkan derajat kekhawatiran atas kukuhnya integrasi nasionalkita. Membangun dan mempertahankan integrasi nasional adalah agenda yang belum terselesaikan. Untuk melakukannya diperlukan konsistensi, kesungguhan, dan sekaligus kesabaran. Agar upaya pembinaan itu efektif dan berhasil, diperlukan pula tatanan,perangkat dan kebijakan yang tepat. Rancangan yang hendak kita bangun dalam upaya memperkukuh integrasi nasional paling tidak menyangkut lima faktor penting.
Pertama, membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu. Kedua, menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus. Ketiga, membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan pada nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa. Keempat, merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam segala aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan semua pihak. Kelima, upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif.
Kekhawatiran tentang perpecahan (disintegrasi) nasional agaknya berangkat dari kondisi di tanah air dewasa ini yang dapat digambarkan sebagai penuh konflik danpertikaian. Gelombang reformasi telah menimbulkan berbagai kecederungan dan realitas baru, seperti dihujat dan dibongkarnya format politik Orde Baru, munculnyaaliansi ideologi dan politik yang ditandai dengan menjamurnya partai politik baru, lahirnya tuntutan daerah di luar Jawa agar mendapatkan otonomi yang lebih luas atau merdeka sendiri, serta terjadinya konflik dan benturan antara etnik dengan segala permasalahannya. Saat negeri ini belum bisa mengatasi krisis nasional yang masih berlangsung, terutama krisis ekonomi, fenomena politik dewasa ini telah benar-benar meningkatkan derajat kekhawatiran atas kukuhnya integrasi nasionalkita. Membangun dan mempertahankan integrasi nasional adalah agenda yang belum terselesaikan. Untuk melakukannya diperlukan konsistensi, kesungguhan, dan sekaligus kesabaran. Agar upaya pembinaan itu efektif dan berhasil, diperlukan pula tatanan,perangkat dan kebijakan yang tepat. Rancangan yang hendak kita bangun dalam upaya memperkukuh integrasi nasional paling tidak menyangkut lima faktor penting.
Pertama, membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu. Kedua, menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus. Ketiga, membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan pada nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa. Keempat, merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam segala aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan semua pihak. Kelima, upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif.
·
Masalah – Masalah Dalam
Integrasi Sosial
Integrasi
memiliki arti gabungan atau penggabungan. Segala sesuatu yang
berintegrasi akan
menjadi lebih kuat sehingga tujuan yang diinginkan akan menjadi lebih
cepat
tercapai. Manusia merupakan makhluk social yang saling membutuhkan
sehingga
kita tidak akan pernah lepas dari peran orang lain yang membantu hidup
kita
walaupun peran orang tersebut tidak terlihat kasat mata oleh kita. Yang
dimaksud kasat mata contohnya adalah makanan yang kita makan seperti
nasi
berasal dari beras dan padi, padi ditanam oleh petani. Petani tersebut
berasal
dari luar kota sehingga tanpa kita sadari petani berperan sangat penting
dalam
kelangsungan kehidupan kita walaupun kita jarang melihat petnai tersebut
menanam padi.
Banyak
permasalahan social yang terjadi dimasyarakat saat-saaat ini. Dari
kemiskinan,
kesenjangan social, kurangnya lapangan kerja, buruk nya sarana dan
prasarana
penunjang hidup, dan ketidak adilan hokum antara rakyat jelata dan orang
yang
memiliki kekuasaan dan jabatan.
Dari
waktu ke waktu masyarakat sudah mulai sadar bahwa permasalahan social
tersebut
harus ditemukan jalan keluar. Para masyarakat berusaha mencari jalan
keluar
bagaimana mereka keluar dari permasalahan tersebut. Dari kemiskinan para
masyarakat berusaha menuntut kepada pemerintah agar mereka disediakan
lapangan
pekerjaan oleh pemerintah. Tapi apakah dalam masalah ini integrasi
masyarakat
berperan penting dalam memberantas kemiskinan ? mungkin dengan
masyarakat
berintegrasi maka permasalahan yang ada akan mejadi lebi mudah dihadapi
sehingga masalah yang ada akan lebih mudah dihadapi.
Pada
saat ini integrasi sangat bias dirasakan di kasus seorang ibu yang
mengeluh
perawatan sebuah rumah sakit di sebuah email kepada teman-temannya dan
dituntut
oleh pihak rumah sakit tersebut dengan tuntutan pencemaran nama baik dan
ibu
tersebut harus membayar sejumlah uang akibat tuntutan tersebut. Para
masyarakat
melihat kasus ini merupakan sesuatu yang tidak adil dalam hokum di
masyarakat
dan masyarakat dari seluruh indonesia berintegrasi agar dapat membantu
ibu tersebut
yang menjadi kekejaman ketidak adilan hokum.Para masyarakat berintegarsi
mengumpulkan uang dan hasilnya lebih dari cukup.
Dan
pada masa orde baru pun masyarakat seluruh Indonesia berintegrasi agar
masa
orde baru diturunkan. Dengan masyarakat berintegrasi maka behasil lah
keinginan
rakyat agar lepas dari pemerintahan orde baru.
Jadi
integarsi itu merupakan sesuatu yang berpengaruh untuk kemajuan bangsa
dan
Negara dan berintegrasi merupakan salah satu cara agar aspirasi rakyat
didengar. Dengan berintegarsi masyarakat menajdi akan lebih percaya diri
dan
berasa yakin bahwa sesungguhnya mereka mampu dan memiliki peran penting
dalam
berlangsungnya pemerintahan saat ini
B. Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan
Ø Pengertian
Ilmu Pengetahuan
Pengertian ilmu yang
terdapat dalam kamus
Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara
bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan
gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998). Mulyadhi Kartanegara mengatakan
ilmu
adalah any organized knowledge. Ilmu dan sains menurutnya tidak berbeda,
terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains lebih terbatas
pada
bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada
bidang-bidang non fisik, seperti metafisika.
Berdasarkan definisi
di atas terlihat jelas ada
hal prinsip yang berbeda antara ilmu dengan pengetahuan. Pengetahuan
adalah
keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai matafisik
maupun
fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa
common
sense, tanpa memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan
berakar pada
adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan.
Dalam hal
ini landasan pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar.
Pengetahuan
tidak teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang tidak
teruji
lebih dahulu. Pencarian pengetahuan lebih cendrung trial and error dan
berdasarkan pengalaman belaka (Supriyanto, 2003).
·
Sebutkan 4 hal Sikap
Yang ilmiah
-
Mampu Membedakan Fakta dan
Opini
Fakta adalah suatu
kenyataan yang disertai
bukti-bukti ilmiah dandapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,
sedangkan
opini adalahpendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat
dibuktikankebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan,
seorangpeneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan
opini agarhasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat
dipertanggungjawabkankebenarannya.
-
Berani dan Santun dalam
Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi
Peneliti yang baik
selalu mengedepankan sifat rendah
hati ketikaberada dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu juga pada
saatbertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya
akansenantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan
menghindari perdebatansecara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap
berani mempertahankankebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa
pendapatnya sudahdilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.
-
Mengembangkan
Keingintahuan
Peneliti yang baik
senantiasa haus menuntut ilmu, ia
selalu berusahamemperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin
ketinggalaninformasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti
perkembanganilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan
modern.
-
Kepedulian terhadap
Lingkungan
Dalam melakukan
penelitian, peneliti yang baik
senantiasa peduliterhadap lingkungannya dan selalu berusaha agar
penelitian yangdilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan
dan
bukan sebaliknya.
·
Pengertian Teknologi
Teknologi
adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara
mengerahkan
semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai
yang ada.
Teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk
mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi.
Selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup, teknologi juga memiliki berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik.
Selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup, teknologi juga memiliki berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik.
·
Ciri – Ciri Fenomena
Teknik Pada Masyarakat
Fenomena
teknik pada masyarakat masa kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki
ciri-ciri sebagia berikut :
-
Rasionalistas,
artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang
direncanakan
dengan perhitungan rasional
-
Artifisialitas,
artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
-
Otomatisme,
artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara
otomatis.
Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis
menjadi kegiatan teknis
-
Teknik
berkembang pada suatu kebudayaan
-
Monisme,
artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
-
Universalisme,
artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan
dapat
menguasai kebudayaan
-
otonomi
artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
·
Ciri – Ciri teknologi
barat
-
Serba intensif dalam
segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan lain-lain,
sehingga
lebih akrab dengan kaum elit daripada dengan buruh itu sendiri.
-
Dalam struktur sosial,
teknologi barat bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
-
Kosmologi atau
pandangan teknologi Barat adalah: menganggap dirinya sebagai pusat yang
lain.
·
Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai
kurangnya pendapatan
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah
garis
kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup
yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan
lain-lain.
Garis
kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan
untuk
memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal:
-
Persepsi
manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
-
Posisi
manusia dalam lingkungan sekitar
-
Kebutuhan
objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi Persepsi manusia
terhadap
kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
adat
istiadat, dan sistem nilai yang dimiliki.
Dalamhal
ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia
dalam
lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan,
melainkan
bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya.
Kebutuhan
objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh
komposisi
pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup
sesuai
dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan
lingkungan yang dialaminya.
·
Ciri – Ciri Manusia
Yang Hidup Dibawah Garis Kemiskinan
Berdasarkan ukuran ini
maka mereka yang hidup dibawah garis
kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
-
Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti
tanah,
modal, ketrampilan. Dll
-
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi
dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua
modal
usaha
-
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
-
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
-
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai
ketrampilan.
·
Fungsi Kemiskinan
Jika kita menganut
teori fungsionalis dan statistika (Davis),
maka kemiskinan memiliki sejumlah fungsi :
-
Fungsi ekonomi : penyediaan dana untuk pekerjaan tertentu,
menimbulkan dana sosial, membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan
barang
bekas.
-
Fungsi sosial : menimbulakan altruisme (kebaikan spontan)
dan
perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran
kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
-
Fungsi kultural : sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat
dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi
antara
sesama manusia.
-
Fungsi politik : sebagai kelompok gelisah atau masyarakat
marginal untuk saling bersaing bagi kelompok lain.
C. Agama
– Agama Masyarakat
·
Fungsi Agama Dalam
Masyarakat
1. Sumber pedoman hidup
2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan tuhannya ataupun manusia dengan manusia
3. Tuntunan tentang kebenaran atau kesalahan
4. Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
5. Pedoman untuk menanamkan keyakian
6. Pedoman keberadaan
7. Pengungkapan estetika (keindahan)
8. Pedoman untuk rekreasi dan hiburan
9. Memberikan identitas pada manusia sebagai umat suatu agama
1. Sumber pedoman hidup
2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan tuhannya ataupun manusia dengan manusia
3. Tuntunan tentang kebenaran atau kesalahan
4. Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
5. Pedoman untuk menanamkan keyakian
6. Pedoman keberadaan
7. Pengungkapan estetika (keindahan)
8. Pedoman untuk rekreasi dan hiburan
9. Memberikan identitas pada manusia sebagai umat suatu agama
·
Sebutkan Dimensi
Komitmen Agama
Perkembangan
iptek mempunyai konsekuensi penting bagi agama.Sekulerisai cenderung
mempersempit ruang gerak kepercayaan dan pengalaman keagamaan.
Kebanyakan agama
yang menerima nilai- nilai institusional baru adalah agama – agama
aliran semua
aspek kehidupan.
Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson:
Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson:
-
dimensi keyakinan
mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religius akan menganut
pandangan
teologis tertentu.
-
Praktek agama mencakup
perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan
komitmen agama
secara nyata.
-
Dimensi pengerahuan,
dikaitkan dengan perkiraan.
-
Dimensi pengalaman
memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
-
Dimensi konsekuensi
dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan.
·
3 Tipe Kaitan Agama
Dalam Masyarakat
Kaitan
agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak
menggambarkan sebenarnya secra utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954) :
a. Masyarakat
yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyrakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya :
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyrakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya :
1. Agama
memasukkan pengaruhnya yang sacral ke dalam system nilai masyarakat
secra
mutlak.
2. Dalam
keadaan lain selain keluarga relatif belum berkembang, agama jelas
menjadi
fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara
keseluruhan.
b. Masyarakat
praindustri yang sedang berkembang.
Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi darpada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap mayarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang sekular itu sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.
Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi darpada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap mayarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang sekular itu sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.
·
Jelaskan Tentang
Pelembagaan Agama, Konflik Agama Dalam Masyarakat
Pelembagaan
agama adalah suatu tempat atau lembaga untuk membimbing, membina dan
mengayomi
suatu kaum yang menganut agama.
Pelembagaan
Agama di Indonesia yang mengurusi agamanya
1. Islam : MUI
MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang mewadahi ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26 juli 1975 di Jakarta, Indonesia.
1. Islam : MUI
MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang mewadahi ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26 juli 1975 di Jakarta, Indonesia.
2.
a. Kristen : Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI)
PGI (dulu disebut Dewan Gereja-gereja di Indonesia – DGI) didirikan pada 25 Mei 1950 di Jakarta sebagai perwujudan dari kerinduan umat Kristen di Indonesia untuk mempersatukan kembali Gereja sebagai Tubuh Kristus yang terpecah-pecah. Karena itu, PGI menyatakan bahwa tujuan pembentukannya adalah “mewujudkan Gereja Kristen Yang Esa di Indonesia.”
b. Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI atau Kawali) adalah organisasi Gereja Katolik yang beranggotakan para Uskup di Indonesia dan bertujuan menggalang persatuan dan kerja sama dalam tugas pastoral memimpin umat Katolik Indonesia. Masing-masing Uskup adalah otonom dan KWI tidak berada di atas maupun membawahi para Uskup dan KWI tidak mempunyai cabang di daerah. Keuskupan bukanlah KWI daerah. Yang menjadi anggota KWI adalah para Uskup di Indonesia yang masih aktif, tidak termasuk yang sudah pensiun. KWI bekerja melalui komisi-komisi yang diketuai oleh Uskup-Uskup. Pada 2006 anggota KWI berjumlah 36 orang, sesuai dengan jumlah keuskupan di Indonesia (35 keuskupan) ditambah seorang uskup dari Ambon (Ambon memiliki 2 uskup)
3. Hindu : persada
Parisada Hindu Dharma Indonesia ( Parisada ) ialah: Majelis tertinggi umat Hindu Indonesia.
PGI (dulu disebut Dewan Gereja-gereja di Indonesia – DGI) didirikan pada 25 Mei 1950 di Jakarta sebagai perwujudan dari kerinduan umat Kristen di Indonesia untuk mempersatukan kembali Gereja sebagai Tubuh Kristus yang terpecah-pecah. Karena itu, PGI menyatakan bahwa tujuan pembentukannya adalah “mewujudkan Gereja Kristen Yang Esa di Indonesia.”
b. Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI atau Kawali) adalah organisasi Gereja Katolik yang beranggotakan para Uskup di Indonesia dan bertujuan menggalang persatuan dan kerja sama dalam tugas pastoral memimpin umat Katolik Indonesia. Masing-masing Uskup adalah otonom dan KWI tidak berada di atas maupun membawahi para Uskup dan KWI tidak mempunyai cabang di daerah. Keuskupan bukanlah KWI daerah. Yang menjadi anggota KWI adalah para Uskup di Indonesia yang masih aktif, tidak termasuk yang sudah pensiun. KWI bekerja melalui komisi-komisi yang diketuai oleh Uskup-Uskup. Pada 2006 anggota KWI berjumlah 36 orang, sesuai dengan jumlah keuskupan di Indonesia (35 keuskupan) ditambah seorang uskup dari Ambon (Ambon memiliki 2 uskup)
3. Hindu : persada
Parisada Hindu Dharma Indonesia ( Parisada ) ialah: Majelis tertinggi umat Hindu Indonesia.
4.
Budha : MBI
Majelis Buddhayana Indonesia adalah majelis umat Buddha di Indonesia. Majelis ini didirikan oleh Bhante Ashin Jinarakkhita pada hari Asadha 2499 BE tanggal 4 Juli 1955 di Semarang, tepatnya di Wihara Buddha Gaya, Watugong, Ungaran, Jawa Tengah, dengan nama Persaudaraan Upasaka-Upasika Indonesia (PUUI) dan diketuai oleh Maha Upasaka Madhyantika S. Mangunkawatja.
Majelis Buddhayana Indonesia adalah majelis umat Buddha di Indonesia. Majelis ini didirikan oleh Bhante Ashin Jinarakkhita pada hari Asadha 2499 BE tanggal 4 Juli 1955 di Semarang, tepatnya di Wihara Buddha Gaya, Watugong, Ungaran, Jawa Tengah, dengan nama Persaudaraan Upasaka-Upasika Indonesia (PUUI) dan diketuai oleh Maha Upasaka Madhyantika S. Mangunkawatja.
5.
Konghucu : MATAKIN
Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (disingkat MATAKIN) adalah sebuah organisasi yang mengatur perkembangan agama Khonghucu di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1955.
Keberadaan umat beragama Khonghucu beserta lembaga-lembaga keagamaannya di Nusantara atau Indonesia ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, bersamaan dengan kedatangan perantau atau pedagang-pedagang Tionghoa ke tanah air kita ini. Mengingat sejak zaman Sam Kok yang berlangsung sekitar abad ke-3 Masehi, Agama Khonghucu telah menjadi salah satu di antara Tiga Agama Besar di China waktu itu; lebih-lebih sejak zaman dinasti Han, atau tepatnya tahun 136 sebelum Masehi telah dijadikan Agama Negara .
Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (disingkat MATAKIN) adalah sebuah organisasi yang mengatur perkembangan agama Khonghucu di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1955.
Keberadaan umat beragama Khonghucu beserta lembaga-lembaga keagamaannya di Nusantara atau Indonesia ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, bersamaan dengan kedatangan perantau atau pedagang-pedagang Tionghoa ke tanah air kita ini. Mengingat sejak zaman Sam Kok yang berlangsung sekitar abad ke-3 Masehi, Agama Khonghucu telah menjadi salah satu di antara Tiga Agama Besar di China waktu itu; lebih-lebih sejak zaman dinasti Han, atau tepatnya tahun 136 sebelum Masehi telah dijadikan Agama Negara .
·
Contoh Kasus Konflik
Agama Dalam Masyarakat
skonflik
antara Yahudi-Islam yang masih hangat dalam ingatan kita. Konflik ini
berawal
dari kepercayaan orang Yahudi akan tanah yang dijanjikan Allah kepada
mereka
yang dipercayai terletak di daerah Israel, termasuk Yerusalem, sekarang.
Pasca
perbudakan Mesir, ketika orang Yahudi melakukan eksodus ke Mesir namun
kemudian
malah diperbudak sampai akhirnya diselamatkan oleh Musa, orang Yahudi
kemudian
kembali ke tanah mereka yang lama, yaitu Israel. Akan tetapi, pada saat
itu
orang Arab telah bermukim di daerah itu. Didasarkan atas kepercayaan
itu,
kemudian orang Yahudi mulai mengusir Orang Arab yang beragama Islam itu.
Inilah
sebenarnya yang menjadi akar konflik Israel dan Palestina dalam rangka
memperebutkan
Jerusalem. Konflik ini semakin panas ketika unsure politis mulai masuk.
Referensi :
http://tarmujimuji.wordpress.com/2012/01/10/masyarakat-agama/