Kalau Anda masih mengalami kram perut menjelang mestruasi (PMS),  cobalah melakukan antisipasi berikut. Sebuah kapsul yang mengandung  campuran minyak esensial dan vitamin E ternyata bisa mengurangi nyeri  akibat PMS pada jutaan perempuan. Daya sembuhnya mencapai dua pertiga,  tetapi tanpa memberikan efek samping.
Meskipun PMS dan menstruasi sudah menjadi bagian dari hidup perempuan  sehingga hanya dianggap sebagai gangguan ringan, kenyataannya kondisi  ini memengaruhi sekitar tiga perempat dari perempuan. Sebanyak 40 persen  mengaku kondisi itu bahkan mengacaukan kualitas hidup mereka. Yang  paling parah, perempuan bisa melakukan kekerasan dan mengalami depresi  yang parah.
Gejala PMS yang timbul juga bisa mengacaukan “stabilitas ekonomi”.  Menurut penelitian Federal University of Pernambuco di Brasil,  produktivitas yang berkurang, bahkan lenyap, akibat sindrom ini setiap  tahun merugikan pemilik perusahaan sekitar 3.000 poundsterling (sekitar  Rp 43 juta) untuk setiap karyawan perempuan.
Para peneliti meyakini bahwa kandungan kapsul tersebut membuat tubuh  tak begitu sensitif terhadap prolaktin, hormon yang sering disebut  sebagai penyebab penimbunan cairan dan nyeri pada payudara. Hal ini  menimbulkan keraguan bagi Nick Panay, konsultan ahli kebidanan dan  kandungan. Ia mempertanyakan apakah kapsul itu juga akan mengurangi  gejala psikologis seperti mood swing atau rendahnya keyakinan  diri. Namun, ia menambahkan, “Kedengarannya cukup memberi harapan, tapi  senang melihat orang-orang melakukan percobaan dengan semestinya.”
Untuk mengatasi PMS, sejumlah perawatan ditawarkan, dari mengubah  pola makan, terapi hormon, hingga mengonsumsi obat-obatan antidepresan.  Meski demikian, jenis perawatan tersebut tidak selalu cocok untuk  perempuan. Adapun obat-obatan bisa menimbulkan efek samping.
Dalam studi, 120 perempuan diminta menggambarkan tingkat keparahan  dari kondisi perut kembung, kelelahan, nyeri, dan sakit yang sering  terjadi menjelang masa menstruasi. Sebanyak 80 dari mereka kemudian  diberi resep pil dengan dosis bervariasi. Pil itu terbuat dari asam  lemak polyunsaturated (lemak baik) dan vitamin E yang ditemukan  pada kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau. Sebanyak 40  perempuan lainnya diberi sepaket pil palsu.
Semua responden diminta untuk mengambil dua kapsul sebelum tidur  setiap malam menjelang masa menstruasi. Mereka juga diminta untuk  menjelaskan gejala yang dialami setelah tiga bulan dan sekali lagi  setelah enam bulan.
Mereka yang mengonsumsi minyak esensial ternyata mampu mengurangi  gejala PMS setelah tiga bulan. Sebelum enam bulan, efeknya dramatis,  khususnya mereka yang mengonsumsi dosis tertinggi.
Dalam beberapa kasus, tingkat keparahan gejala itu bahkan berkurang lebih dari dua pertiga, demikian dilaporkan Journal Reproductive Health.  Efek sampingnya juga jarang ditemukan. Hanya satu perempuan yang  mengalami sakit perut dan satu perempuan lain mengatakan menstruasinya  datang lebih lambat dari biasanya.
Sumber: The Daily Mail
Diposting oleh
Lha_MaNiiezZz

0 komentar:
Posting Komentar